INI BLOG PENEROKA FELDA ADMIN HANYA MENYOKONG GERAKKAN ISLAM ALIRAN SUNNAH WAL JAMAAH SAHAJA

"Felda untuk Felda dan Generasinya"
Orang luar boleh masuk tapi di bawah kuasa Felda ..
Bukanya masuk untuk menguasai Felda.

“Dalam Isu FELDA
Berkaitan Ketidak Puasan Hati,
Komplen Dan Rungutan
Didalam Blog Ini
Ia Terlebih Dulu Telah Dibawa Berunding
Diperingkat Rancangan

SABUN MADU KELULUT.

10 ARTIKAL TERKINI

CARIAN BLOG INI

Rabu, September 28, 2011

TV Indonesia sahkan Rakyatnya diberikan MyKad

Belum habis Isu orang bangla dapat I/C .hari ini datang lagi isu dari Indonesia pula...
Adakah ini kerana demi kuasa ?...

WikiLeaks telah mendedahkan satu kabel diplomatik Amerika Syarikat mengatakan bekas pengerusi Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) Tan Sri Abdul Rashid Abdul Rahman mengakui beliau pernah mengeluarkan lebih daripada 60,000 kad pengenalan palsu kepada pekerja-pekerja asing di Sabah pada sekitar tahun 1990-an - atas arahan Umno.

Dalam kabel yang ditandakan sulit itu,pegawai Kedutaan Amerika Syarikat di Kuala Lumpur telah diberitahu bahawa Rashid mengesahkan Umno melancarkan kempen 'kotor' sekitar 90-an untuk merampas Sabah - yang dikuasai PBS, ketika itu pembangkang, pada 1994.

Ribuan Nelayan Bugis Menjadi Warga Malaysia

25/08/2005 14:59
Liputan6.com, Sabah: Menjadi warga suatu negara adalah hak asasi manusia. Itu pula yang menjadi keyakinan ribuan nelayan asal Bone dan Enrekang, Sulawesi Selatan, yang memilih menjadi warga negara Malaysia. Mereka kini menetap di kawasan Batu Dua Laut, Sandakan, Sabah, Malaysia.

Beberapa anak Bugis sudah tak hafal lagi lagu Indonesia Raya. Sebaliknya, para bocah itu fasih melagukan Negaraku sebagai lagu kebangsaan mereka. Apa mau dikata, orang tua, kakek, dan nenek mereka telah memilih melepaskan kewarganegaran Indonesia dan beralih menjadi warga Malaysia sekitar 20 tahun silam.

Di Kampung Batu Dua Laut, sedikitnya ditinggali lima ribu nelayan keturunan Bone dan Enrekang. Mina, warga Enrekang, mengaku sudah tinggal di sana sejak belum memiliki anak. Pada awalnya nelayan keturunan Bone dan Enrekang memutuskan bermukim di tempat ini karena alasan ekonomi. Mereka menilai lebih mudah mencari ikan di perairan Malaysia. Meski sudah menjadi warga negara Malaysia, mereka tetap menjalani adat istiadat Bugis sampai saat ini.

Keberadaan para nelayan keturunan Bone dan Enrekang ini telah diakui pihak Kerajaan Malaysia. Sebagai bukti, mereka telah memegang may card, semacam kartu tanda penduduk. Bahkan, Partai United Malay National Organization (UMNO), partai terbesar Malaysia menjadikan mereka sebagai basis perolehan suara.

Eksodus warga Indonesia ke Malaysia karena alasan ekonomi juga dilakukan sejumlah warga yang tinggal di Desa Temajuk, Paloh Sambas, Kalimantan Barat. Warga yang sebagian besar nelayan dan petani itu kemudian tinggal di Kampung Telok Melano, Malaysia [baca: Pasukan TNI Meningkatkan Patroli di Perbatasan Malaysia].(DNP/Amin Alkadrie dan Kukuh Ariwibowo)- Liputan6.com
Stumble
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

1 ulasan:

Hanif berkata...

wow very hotnews.. thank you for sharing this post.. haha.... free traffic to blog

kosong

Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below

Powered By Blogger Widgets

kosong