Briged Al-Qassam merupakan barisan ketenteraan HAMAS yang
terdiri daripada pemuda-pemuda yang berumur antara 18 hingga 30 tahun, barisan
yang mempertahankan Palestin daripada penjajahan tentera zionis. Briged
Al-Qassam diasaskan oleh Syeikh Ahmad Yassin, Dr Ibrahim al-Maqadema dan Sheikh
Salah Shehada pada tahun 1984.
Antara syarat-syarat yang melayakkan pemuda-pemuda ini untuk
menganggotai Briged Al-Qassam adalah seperti berikut:
1. Menjaga solat 5 waktu secara berjemaah.
2. Gigih berpegang dengan ajaran Islam.
3. Kuat mengamalkan sunnah Rasulullah saw.
4. Mengimani perjuangan pembebasan al-Aqsa dan Palestin.
5. Berdisiplin dan mentaati kepimpinan.
6. Mencintai dan bersedia syahid.
Pemuda-pemuda Al-Qassam akan melakukan sujud syukur setiap
kali selepas tamat pertempuran melawan tentera zionis. Mereka ialah
pejuang-pejuang yang merindui syahid di jalanNya, mempunyai peribadi yang mulia
dan menjadikan Al-Quran sebagai teman sepanjang masa.
Pasukan bersenjata HAMAS yang begitu digeruni oleh Israel
ini telah diberikan nama sebagai Briged al-Qassam bersempena dengan nama Sheikh
Izzuddin al-Qassam, seorang tokoh pejuang yang berasal dari Syria yang telah
terkorban syahid di Ya’bad, Palestin bagi mempertahankan bumi ini daripada
penjajahan Inggeris pada tahun 1935.
Briged al Qassam adalah satu pergerakan ketenteraan yang bekerja dengan kerahsiaan yang kuat dan mampu membuat pelbagai kejutan.
Briged al Qassam adalah satu pergerakan ketenteraan yang bekerja dengan kerahsiaan yang kuat dan mampu membuat pelbagai kejutan.
AL-FATAH
Fatah ialah Pergerakan Pembebasan Kebangsaan Palestin
ditubuhkan oleh Yasser Arafat dan Khalil al-Wazir pada 1960 di Algeria.
Fatah (bahasa Arab:
فتح
"penaklukan") atau Harakat at-Tahrir al-Wathani al-Filasthini atau
Gerakan Nasional Pembebasan Palestina, adalah sebuah partai
politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1958. Partai ini
memiliki tujuan untuk mendirikan negara Palestina di daerah yang sedang menjadi
tempatkonflik Israel dan Palestina. Fatah
sebenarnya secara teknis bukan merupakan partai politik, namun adalah faksi
terbesar dalam PLO,
sebuah konfederasi multipartai.
Fatah didirikan pada tahun 1958 atau 1959 oleh
sekelompok warga Palestina yang menempuh pendidikan di Kairo, Mesir; salah satunya Yasser
Arafat. Setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, Fatah
muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina. Pada
akhir 1960-an,
Fatah bergabung dengan PLO dan pada tahun 1969 menjadi pemimpin dalam PLO.
Sejak saat itu, Arafat menjadi pemimpin PLO dan Fatah hingga meninggal dunia
pada tahun 2004. Posisinya sebagai ketua Fatah digantikan Faruq al-Qaddumi.
Kelompok ini terlibat konflik dengan kelompok Hamas setelah
kemenangan kelompok Hamas pada Pemilu parlemen tahun 2006 lalu di Palestina.
HIZBULLAH
Hasan Nasrallah adalah tokoh kharismatik. Artinya, ia
seorang yang punya karakter khusus dapat mempengaruhi orang di sekitarnya,
dapat memimpin massa, dan menggelorakan semangat. Dia termasuk politikus nomor
wahid, sangat cerdas dan pandai berbicara… Menurut saya (DR. Ragheb As
Sirjani), boleh-boleh saja ia dikagumi sebagai politikus dan ahli strategi.
Saya tidak takut jika ada orang yang mengagumi cara berpidatonya, atau caranya
mempermainkan neraca politik… ini semua tidak mengapa bagiku untuk dirasakan
oleh kaum muslimin. Bahkan kalau pun mereka (kaum muslimin) menirunya dalam
sebagian hal tersebut, itu juga tidak mengapa.
TAPI, yang tidak bisa diterima ialah bila kita mengaguminya
sebagai pemimpin Islam yang mengobarkan jihad sesuai perintah Allah. Sebab untuk
menjadi pemimpin model ini syaratnya harus memiliki akidah yang lurus dan
ibadah yang benar. Ia harus mengikuti Sunnah Nabi dan tunduk pada ayat-ayat
Allah, dan semua syarat ini tidak dimiliki oleh Hasan Nasrallah!
Di antara Akidah Hasan Nasrallah
Hasan Nasrallah adalah penganut Syi’ah Itsna ‘Asyariah.
Artinya, ia mempercayai semua keyakinan madzhab tersebut. Dia percaya bahwa
para sahabat semuanya bersekongkol untuk merebut khilafah dari tangan ‘Ali bin
Abi Thalib, dan menyerahkannya kepada Abu Bakar, Umar, kemudian Utsman –semoga
Allah meridhai mereka semua-. Dia juga meyakini bahwa Nabi telah memberi wasiat
kepada imam-imam mereka yang dua belas dan menyebut nama-nama mereka secara
jelas. Dia meyakini bahwa para imam tadi ma’shum, dan imam yang kedua belas
telah masuk gua Sirdab –di Samurra, Irak- dan masih hidup (sejak 12 abad lalu)
hingga saat ini, dan akan keluar suatu hari nanti. Dia juga mengimani
taqiyyah[5] sebagai sembilan persepuluh (90%) agama Syi’ah. Dia juga meyakini
bahwa Ahlussunnah adalah golongan yang memusuhi Ahlul Bait, padahal Ahlussunnah
lah yang lebih menghargai Ahlul Bait dari pada Syi’ah, namun caranya sesuai
sunnah Rasul. Dia juga meyakini bahwa imam-imam yang besar berhak mengambil
seperlima dari penghasilan pribadi setiap penganut Syi’ah. Dia juga meyakini
bahwa nikah mut’ah adalah halal; artinya, boleh saja baginya bila seorang
pemuda mendatangi pacarnya, atau gadis lain lalu menikahinya selama sehari atau
satu jam, demi melampiaskan syahwatnya kepada si wanita lalu mencerainya. Dia
juga meyakini teori wilayatul faqih, dan berangkat dari sini, haram baginya
untuk menyelisihi pemimpin revolusi Iran: Ali Khamenei dalam perintah apa pun,
demikian seterusnya…
Semua yang saya sebutkan tadi adalah bagian dari keyakinan
(akidah) Hasan Nasrallah yang telah mengakar. Kalau ada yang protes dan
mengatakan: “Lho, kita kan tidak pernah mendengar dia mencaci-maki sahabat,
atau menuduh isteri-isteri Nabi dengan tuduhan keji?”, maka saya katakan kepada
orang-orang lugu tersebut: “Bukan suatu keharusan bagi kita untuk mendengar
semua itu darinya agar kita yakin bahwa dia memang mengatakan seperti itu,
sebab semua hal tadi merupakan KONSEKUENSI dari ajaran Syi’ah Itsna
‘Asyariyah”. Anda sendiri mungkin tidak pernah mendengar tetangga anda yang
muslim mengatakan: laa ilaaha illallaah muhammadun rasulullah, akan tetapi anda
tahu bahwa tetangga anda meyakini ucapan tersebut, karena dia seorang muslim.
Demikian pula seorang Syi’ah Itsna ‘Asyariyah, ia mau tidak mau harus mengimani
semua yang saya sebutkan tadi, sebab kalau tidak, dia akan berada di luar
Syi’ah. Kalau Hasan Nasrallah harus menghargai dan menghormati para sahabat,
maka ia tidak mungkin bisa membenarkan pokok-pokok ajaran Syi’ah Itsna
‘Asyariyah, demikian pula dengan jabatan Khalifah yang dipegang oleh Ali,
Hasan, Husein, dan imam-imam lainnya.
Jadi, seorang tokoh yang menganut berbagai kesesatan dan
bid’ah tadi, sama sekali tidak layak untuk kita kagumi, maupun kita jadikan
sebagai pemimpin Islam teladan. Kita hanya boleh mengambil sedikit hal darinya,
sebagaimana kita ambil dari orang lain; bukan karena dia itu Islami, tapi
karena dia adalah manusia yang memiliki potensi dan keahlian.
Cuplikan dari tulisan Ustadz Sufyan Basweidan:
http://basweidan.wordpress.com/2009/10/23/kisah-hizbullah-3/
http://basweidan.wordpress.com/2009/10/23/kisah-hizbullah-3/
Bagaimana Berdirinya Hizbullah?
Hizbullah berdiri di negara Lebanon. Negara ini memiliki
karakter spesial yang berbeda dengan seluruh negara di dunia. Ia merupakan
negara multi golongan yang aneh bentuknya, sebab dataran Lebanon dihuni oleh
sekitar 18 sekte agama yang semuanya diakui. Barangkali faktor geografis
Lebanon yang bergunung-gunung itulah yang menjadikannya sarang bagi berbagai
aliran yang saling bertentangan. Dari sanalah terdapat kaum Nasrani dengan
berbagai sektenya, demikian pula Syiah, Druz, dan lain sebagainya.
Orang-orang Lebanon mengakui bahwa tiga golongan terbesar di
Lebanon adalah: Golongan muslimin Ahlussunnah, Golongan Syiah Itsna Asyariah,
dan Golongan Nasrani Maronit. Jauh setelah mereka barulah diikuti oleh Sekte
Druz yang masih dianggap sebagai muslimin meskipun mereka tidak demikian.
http://aslibumiayu.wordpress.com/2012/11/20/siapakah-kelompok-hizbullah-itu-banyak-yang-tertipu/
1 ulasan:
bagus juga artikel untuk refresh minda.tq.
Catat Ulasan